Wednesday, May 15, 2024

Belanjakanlah harta mu ( yang halal) ke jalan Allah.


MENGUMPUL HARTA.

Orang-orang yang lemah iman akan menilai, hartanya dengan angka matematik. Mereka hanya menggunakan logik akalnya. Padahal akal manusia itu tidak menjangkau ilmu dan kehendak Allah.Mereka bekerja keras membanting tulang. Dengan semakin rajin bekerja, hartanya semakin bertambah .Akhirnya ia menjadi kikir sekali. Sebab dengan bersikap kikir dia yakin hartanya akan terpelihara. Namun jika dibuat untuk bersedekah atau dikeluarkan untuk zakat, menurut perhitungan matematik hartanya akan berkurang.

Mereka lupa bahwa harta atau rejeki itu bukan hanya semata-mata karena jerih payahnya .Ramai orang yang bekerja membanting tulang, tetapi yang didapat hanya sedikit. Ada pula yang bekerja dengan ringan, tanpa mengeluarkan keringat namun kekayaannya semakin banyak. Jadi Allahlah yang sangat berperanan dalam memberi harta itu. Manusia hanya berikhtiar saja. Mereka tidak menyadari bahwa harta yang dikeluarkan untuk sedekah itu sesungguhnya tidaklah berkurang, melainkan terus bertambah. Secara logiknya, hal yang demikian ini tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Namun kenyataannya, orang-orang yang gemar bersedekah bukan bertambah miskin, namun hartanya semakin banyak. Orang-orang yang mau berpikir dan punya kadar keimanan tinggi, tentu akan menggunakan harta yang menjadi miliknya itu secara benar.

Rasulullah saw, bersabda, “Hanya ada dua hal yang tidak termasuk sifat dengki, yaitu seorang yang diberi harta kemudian terdorong untuk menunaikan secara benar. Dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah kemudian ia menghukumi dengan ilmunya serta mengajarkannya.” HR. Bukhari.

Orang yang tergila-gila terhadap harta benda, menganggap bahwa harta itu adalah segala-galanya. Kecintaannya mengalahkan anak dan istrinya. Bahkan demi harta, tak sedikit orang mengorbankan akidahnya. Tepatlah jika Allah berfirman bahwa harta benda itu sesungguhnya adalah perhiasan kehidupan dunia bagi orang-orang yang tertipu dan bagi yang suka menjadi budakharta itu sendiri dan mereka yang melupakan perbuatan demi akhirat.

Dalam surat Al-Kahfi ayat 46 dijelaskan, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.”

Banyak ayat di dalam Al-Quran yang menyinggung masalah kesenangan manusia terhadap harta benda. Karena mereka tergila-gila sehingga lupa dan keluar dari tujuan hidup yang sebenarnya. Mereka terlena, mengira dunia adalah kehidupan yang penuh dengan kesenangan-kesenangan. Mereka tidak ingat lagi kalau ada kampung yang lebih kekal iaitu akhirat. Mereka terlena jika kelak ada syurga dan neraka. Syurga tempat kebahagiaan yang kekal dan neraca tempat siksaan yang tiada berakhir.

No comments: